POST :
Loading...

12 January 2017

Konferensi Ranting IPNU - IPPNU Kemantren


 

IPNU dan IPPNU adalah dua organisasi yg bersifat keterpelajaran, pengkaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan ahlussunah wal jama'ah. Organisasi ini mempunyai peran yang sangat signifikan dalam era modern sekarang ini. Sebagai anggota IPNU dan IPPNU  merupakan sebuah kebutuhan untuk kita mengetahui peran IPNU dan IPPNU di era modern sehingga bisa menumbuhkan, mengembangkan, dan meningkatkan rasa cinta setiap anggota kepada organisasi yang sudah berumur lebih dari setengah abad ini dengan tujuan agar IPNU-IPPNU tetap eksis dan tidak tergerus oleh zaman.
Baca selengkapnya

11 January 2017

Ziarah Wali Madura Jam'iyah Tahlil Dan Istighosah Keputran - Kemantren

Kegiatan rutin jam'iyah tahlil dan istighosah Keputran - Kemantren setiap tahun adalah mengadakan ziarah ke makam-makam para Waliyulloh. Mengawali tahun 2017 ini Jam'iyah tahlil dan istighosah Keputran - Kemantren pada tanggal 7-8 Januari 2017 lalu telah mengagendakan tour ziarah wali Madura.
Baca selengkapnya

01 January 2017

Karakteristik, Prinsip, Eksistensi ASWAJA Dalam Kehidupan Moderen

Karakteristik, Prinsip, Eksistensi ASWAJA Dalam Kehidupan Moderen



A.      Ahlusssunnah Wal Jamaah dalam konteks Indonesia

Di Indonesia, yang paling dominan adalah mengikuti Imam Asy’ari dalam aspek aqîdah, Imam Syâfi’i dalam aspek fiqh, dan Imam Ghazâli dalam aspek tasawuf. Karya-karya mereka dikaji di pesantren, madrasah, majlis ta’lim, masjid, mushalla, dan lain-lain. Imam Asy’ari terkenal dengan kemampuannya menggabungkan dimensi rasionalitas Mu’tazilah (karena lama menjadi pengikut Mu’tazilah) dan tradisionalitas Jabariyah (fatalistik). Teorikasb (upaya/usaha) adalah buktinya. Teori ini dimunculkan sebagai mediasi antara kaum rasionalis dan tradisionalis, bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk berusaha, namun hasil akhirnya berada dalam kekuasaan Allah[7].
Baca selengkapnya

ASWAJA Dilihat Dari Aspek Para Pengikutnya

ASWAJA DILIHAT DARI ASPEK PARA PENGIKUTNYA

Adapun ciri-ciri pengikut Aswaja (“Ahlussunnah Wal Jama’ah“) antara lain :
1. Sholat 5 waktu dengan berjama’ah.
2. Tidak menilai salah satu sahabat dengan penilaian negatif.
3. Tidak memberontak pemerintahan yang sah.
4. Tidak ragu keimanannya (iman yang mantap).
5. Beriman kepada qodlo’ dan qodar yang baik maupun yang buruk dari Allah SWT.
6. Tidak menentang ketentuan agama Allah.
7. Tidak mengkufurkan orang islam.
8. Tidak meninggalkan sholat atas orang yang mati dalam keadaan Islam.
9. Membasuh khuffain (semacam sepatu) pada waktu wudlu sebagai pengganti membasuh kaki pada waktu bepergian.
10. Mau melakukan sholat berjama’ah dibelakang imam yang baik (kulli birrin wa fajirin)
Baca selengkapnya

Pengertian Dan Dasar Hukum ASWAJA

PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH (ASWAJA)

A. Pengertian Aswaja
Aswaja versi bahasa terdiri dari tiga kata, Ahlu, Al-Sunnah, dan Al-Jama’ah. Kata Ahlu diartikan sebagai keluarga, komunitas, atau pengikut. KataAl-Sunnah diartikan sebagai jalan atau karakter. Sedangkan kata Al-Jamaah diartikan sebagai perkumpulan. Arti Sunnah secara istilah adalah segala sesuatu yang diajarkan Rasulullah SAW., baik berupa ucapan, tindakan, maupun ketetapan. Sedangkan Al-Jamaah bermakna sesuatu yang telah disepakati komunitas sahabat Nabi pada masa Rasulullah SAW. dan pada era pemerintahan Khulafah Al-Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali).
Baca selengkapnya